Pages

Selasa, 21 Februari 2012

Ibu itu adalah pembohong handal


ibu adalah seorang “pembohong”!!! suer seorang Ibu itu adalah pembohong paling handal dalam sejarah

inilah daftar kebohongan seorang ibu :
1. Saat makan, jika makanan kurang, Ia akan memberikan makanan itu kepada anaknya dan berkata, “Cepatlah makan, ibu tidak lapar.”
2. Waktu makan, Ia selalu menyisihkan ikan dan daging untuk anaknya dan berkata, “ibu tidak suka daging, makanlah, nak..”
3. Tengah malam saat dia sedang menjaga anaknya yang sakit, Ia berkata,
“Istirahatlah nak, ibu masih beum ngantuk..”
4. Saat anak sudah tamat sekolah, bekerja, mengirimkan uang untuk ibu. Ia berkata, “Simpanlah untuk keperluanmu nak, ibu masih punya uang.”
5. Saat anak sudah sukses, menjemput ibunya untuk tinggal di rumah besar, Ia lantas berkata, “Rumah tua kita sangat nyaman, ibu tidak terbiasa tinggal di sana.”
Saat menjelang tua, ibu sakit keras, anaknya akan menangis, tetapi ibu masih bisa tersenyum sambil berkata, “Jangan menangis, ibu tidak apa apa.” Ini adalah kebohongan terakhir yang dibuat ibu.
Tidak peduli seberapa kaya kita, seberapa dewasanya kita, ibu slalu menganggap kita anak kecilnya, mengkhawatirkan diri kita tapi tidak pernah membiarkan kita mengkhawatirkan dirinya.
Semoga smua anak di dunia ini bisa menghargai setiap kebohongan seorang ibu…. karena beliaulah malaikat nyata anyg dikirim TUHAN untuk menjaga kita (Love U Mom)
Berbahagialah orang2 yang memiliki Ibu, dan bahagiakanlah Ibumu selagi sempat.

Lack of Concentration, How to Improve Memory Power

Improve your memory and concentration
The memory and concentration are intimately related as part of cognitive functions. Lack of concentration or focus on what we do directly affects memory problems. Memory is not something that aging is the go "spending the battery." It is much more complex and can be prevented by the deterioration suffered by intelligence functions as a whole (language, memory, praxis).

In addition to lead a healthy, active, where practice exercises, eat well and exercise the brain there are psychological implications as personal conflicts also impact. We will emphasize one of the existing treatments to combat memory impairment and improve concentration. This is a natural supplement that rejuvenates the brain chemistry, combat stress and preventing deterioration of neurons.

This product of Ayurvedic medicine helps you to increase the level of acetylcholine. We providenatural treatment that increases melatonin, regulates the increase in growth hormone level, will block the prostaglandins and cortisol, and fights neurotoxins and radicals.  

The main strategy that has this treatment is not only attacking the symptoms of impaired memory and concentration, but that attacks the underlying causes.

One of the things it does is to rejuvenate the dendrites of neurons and increase what you have to do with the generation of acetylcholine (a neurotransmitter). It also helps to activate postsynaptic receptors (connections between neurons that allow communication of them). Monoterpene hydrocarbons that manage grants recycle carbon and energy levels of the connective tissues of the cerebral cortex.

The product stimulates thermogenic response to increase the amount of energy required to maintain an alert status of cognition and optimal. Memory is backed by increasing the generation of nocturnal melatonin and thus achieve an increase regulation of cyclical than has to do with levels of growth hormone. What this does is improve sleep and health.

Another of the benefits of this wonderful Ayurvedic treatment is to optimize the flow of oxygen to the brain as well as nutrients as it strengthens the smooth muscles of the heart. Strengthens blood vessels and blocks the effect of prostaglandin in order to prevent inflammation of blood vessels. Also stimulates peripheral circulation and achieves the modulation of cell membrane in order to ensure absorption of nutrients.

As able to stabilize blood pressure prevents stress and reducing cholesterol, improving appetite and good digestion. Manages to avoid insomnia by inhibiting the production of cortisol. It also avoids the latter preventing obesity, diabetes and heart diseases.

Treatment fights neurotoxins and free radicals in the brain. Achieves thereby inhibit deterioration of the brain. This treatment will achieve more peaceful and relaxing the nervous system and therefore you can eliminate anxiety, stress, depression and irritation.

The result is an improvement in brain chemistry that improves concentration, memory and assimilation to stress.



HEALTH EDUCATION ARTICLE

Selasa, 07 Februari 2012

PUBLIKASI KARYA ILMIAH SYARAT LULUS S1,S2,S3

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan surat edaran bernomor 152/E/T/2012 terkait publikasi karya ilmiah. Surat tertanggal 27 Januari 2012 ini ditujukan kepada Rektor/Ketua/Direktur PTN dan PTS seluruh Indonesia. Seperti dimuat dalam lamanwww.dikti.go.id, surat yang ditandatangani Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Djoko Santoso itu memuat tiga poin yang menjadi syarat lulus bagi mahasiswa program S-1, S-2, dan S-3 untuk memublikasikan karya ilmiahnya.

Disebutkan bahwa saat ini jumlah karya ilmiah perguruan tinggi di Indonesia masih sangat rendah. Bahkan, hanya sepertujuh dari jumlah karya ilmiah perguruan tinggi di Malaysia. Oleh karena itu, ketentuan ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah karya ilmiah di Indonesia. Apa saja bunyi ketentuan itu?

1. Untuk lulus program Sarjana harus menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah.
2. Untuk lulus program Magister harus telah menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah nasional, diutamakan yang terakreditasi Dikti.
3. Untuk lulus program Doktor harus telah menghasilkan makalah yang diterima untuk terbit pada jurnal internasional. 

Ketentuan ini berlaku mulai kelulusan setelah Agustus 2012. Kompas.com menghubungi Dirjen Dikti Djoko Santoso dan berjanji akan memberikan penjelasan lebih jauh mengenai ketentuan ini pada hari ini, Jumat (3/2/2012).

Beberapa waktu lalu terungkap bahwa jurnal perguruan-perguruan tinggi Indonesia yang terindeks dalam basis data jurnal dan prosiding penelitian internasional, seperti Scopus dan Google Scholar, masih sangat rendah. Tak hanya karya ilmiah para mahasiswa, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran Eky S Soeria Soemantri juga mengakui minimnya hasil penelitian para peneliti Indonesia yang dipublikasikan dalam jurnal penelitian internasional.

"Itu makanya para peneliti harus diberikan pelatihan agar memiliki kemahiran dalam menulis," kata Eky kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.



JAKARTA, KOMPAS.com